7. Mud Pump Pressure Gauge
Fungsi Mud Pump Pressure Gauge untuk mengukur
perubahan tekanan pompa ketika memompakan lumpur bor / fluida pemboran lainnya
ke dalam sumur. Tekanan pompa yang diukur merupakan total kehilangan tekanan
untuk melawan friksi yang timbul selama pompa bekerja.
Perubahan
tekanan pompa dapat disebabkan oleh :
- Perubahan laju aliran lumpur bor / fluida pemboran
lainnya.
- Perubahan sifat fisik lumpur bor / fluida pemboran
lainnya.
- Perubahan dimensi ruang yang dilalui oleh lumpur
bor / fluida pemboran lainnya.
- Penyumbatan / penyempitan nozzle pada paha bor.
- Kebocoran pada rangkaian pipa bor, pipa selubung,
pipa produksi yang dilalui oleh lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
- Kerusakan pada pompa Lumpur terutama pada valve,
seat, liner, piston, gland packing yang berhubungan langsung dengan lumpur
bor /fluida pemboran lainnya.
- Udara terperangkap dalam sistem pemompaan.
- Membran karet rusak.
Dengan demikian,
Driller harus cepat tanggap terhadap setiap terjadi perubahan tekanan
pompa lumpur, karena sangat erat kaitannya dengan pencapaian kecepatan pemboran
sumur yang optimum. Cara kerja alat ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebuah membrane
karet dipasang pada pipa saluran tekan pompa, sehingga setiap perubahan tekanan
pompa akan direkam oleh membrane karet tersebut, kemudian diteruskan oleh
fluida non compressible ke Mud Pump
Pressure Gauge. Dengan demikian, Mud
Pump Pressure Gauge selalu merekam perubahan tekanan pompa lumpur.
Rentang batas kapasitas Mud Pump
Pressure Gauge ini bervariasi mulai dari 0 - 3.000 psi sampai 0 – 15.000
psi atau mulai dari 0 – 210 ksc sampai 0 – 1.000 ksc. Bentuk alat ini dapat
dilihat pada gambar .
Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada alat ini antara lain :
- Periksa posisi membran karet pada posisi benar dan
berkondisi baik (tidak robek) agar selalu sensitive merekam setiap
perubahan tekanan pompa.
- Bersihkan membran karet dari endapan partikel padat
lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
- Buang akumulasi udara yang terperangkap di dalam
slang / pipa minyak non compressible agar Mud Pump Pressure Gauge selalu sensitif merekam setiap
perubahan tekanan pompa.
- Lakukan kalibrasi pada Mud Pump Pressure Gauge sesuai dengan tekanan pompa lumpur
yang benar.
- Gunakan skala rentang batas ukur Mud Pump Pressure Gauge sesuai dengan tekanan pompa yang terjadi.
8. Return Mud Flow Sensor
Fungsi Return Mud Flow Sensor untuk mengukur
perubahan aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya keluar dari dalam sumur.
Dengan demikian, Driller dapat mengetahui ulah sumur ketika mengebor
sumur maupun mencabut / memasukkan rangkaian pipa dari / ke dalam sumur (round
trip) sebagai berikut :
a. Ketika mengebor sumur.
Ø
Tanda-tanda akan terjadi semburan liar sumur
(blowout) dapat ditunjukkan dari :
· Kecepatan aliran lumpur bor meningkat untuk
kecepatan pompa yang tetap (parameter bor tetap)
· Berat jenis lumpur bor menurun.
· Viskositas lumpur bor (detik Marsh Funnel)
meningkat.
· Volume lumpur bor di dalam mud tank bertambah.
Ø
Tanda-tanda akan terjadi hilang lumpur (mud
loss) dapat ditunjukkan dari:
· Kecepatan aliran lumpur bor menurun atao tidak
ada aliran lumpur bor kembali dri dalam sumur untuk kecepatan pompa yang tetap
(parameter bor tetap).
· Volume lumpur bor di dalam mud tank berkurang.
b. Ketika round trip.
Ø
Jika aliran lumpur bor kembali ke permukaan
bertambah naik, walaupun tidak memasukkan rangkaian pipa ke dalam sumur. Hal
ini dapat menimbulkan semburan liar.
Ø
Jika aliran lumpur bor tidak kembali ke
permukaan, walaupun sedang memasukkan rangkaian pipa ke dalam sumur. Hal ini dapat menimbulkan hilang lumpur.
Cara kerja alat
ukur ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Setiap perubahan
aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang melalui saluran pipa keluar
dari sumur akan menggerakkan lempeng sensor. Perubahan posisi lempeng sensor
ini akan diteruskan ke Return Mud Flow
Sensor. Dengan denikian, Return Mud
Flow Sensor selalu merekam aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang
keluar dari dalam sumur. Bentuk dan posisi alat ukur ini dapat dilihat pada
gambar .
Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a. Pasang lempeng sensor pada pipa saluran lumpur bor /
fluida pemboran yang keluar dari sumur dengan posisi benar, agar setiap terjadi
perubahan aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang melalui pipa saluran
tersebut dapat langsung direkam dengan baik.
b. Bersihkan pipa saluran dari endapan-endapan partikel
padat lumpur bor dan serbuk bor (cuttings) agar tidak menggangu aliran bor /
fluida pemboran lainnya yang melalui pipa saluran tersebut.
9. Mud Pump Totalizer
Fungsi Mud Pump Totalizer untuk mengukur
perubahan total volume yang disimpan di mud tank. Dengan demikian, Driller
dapat mengetahui gejala kesulitan pemboran yang ditunjukkan dari perubahan
jumlah volume lumpur bor yaitu :
a. Jika jumlah volume lumpur bor mendadak bertambah tidak
sesuai dengan pembuatan/pertambahan lumpur bor normal, maka hal ini memberikan
tanda terjadi pertambahan volume fluida dari dalam sumur (berarti tanda-tanda
sumur akan menyembur).
b. Jika jumlah volume lumpur bor mendadak berkurang tidak
sesuai dengan jumlah volume lumpur bor yang dipindahkan, maka hal ini memberikan
tanda terjadi pengurangan volume fluida pemboran didalam sumur (berarti terjadi
fluida pemboran masuk ke dalam formasi/batuan).
Cara kerja alat
ukur ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sensor-sensor
berupa pelampung (mud level transducer) yang dipasang pada mud tank, digunakan
untuk merekam setiap perubahan permukaan lumpur bor / fluida pemboran lainnya
yang berada di dalam mud tank. Signal-signal perubahan ini dikirimkan ke Mud Pump Totalizer. Dengan demikian, Mud Pump Totalizer selalu mengukur total
volume lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang disimpan di dalam mud tank.
Bentuk dan posisi penempatan alat ukur ini dapat dilihat pada gambar .
Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a.
Pasang sensor-sensor pelampung (mud level transducer)
pada mud tank dengan posisi yang benar, aga setiap terjadi perubahan permukaan
lumpur bor / fluida pemboran lainnya dapat direkam dengan baik.
b.
Sensor-sensor pelampung harus dibersihkan dari
kerak-kerak lumpur bor, agar dapat merekam setiap perubahan volume lumpur bor
dengan benar.
Lakukan kalibrasi pada Mud Pump Totalizer sesuai dengan volume lumpur bor / fluida
pemboran lainnya yang disimpan di dalam mud tank.
Lanjut di Instrument RIG Pemboran Jilid V
terimkasih
ReplyDelete