Friday 17 July 2015

Instrument RIG Pemboran Jilid IV

7. Mud Pump Pressure Gauge

Fungsi Mud Pump Pressure Gauge untuk mengukur perubahan tekanan pompa ketika memompakan lumpur bor / fluida pemboran lainnya ke dalam sumur. Tekanan pompa yang diukur merupakan total kehilangan tekanan untuk melawan friksi yang timbul selama pompa bekerja.

Perubahan tekanan pompa dapat disebabkan oleh :
  1. Perubahan laju aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
  2. Perubahan sifat fisik lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
  3. Perubahan dimensi ruang yang dilalui oleh lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
  4. Penyumbatan / penyempitan nozzle pada paha bor.
  5. Kebocoran pada rangkaian pipa bor, pipa selubung, pipa produksi yang dilalui oleh lumpur bor / fluida  pemboran lainnya.
  6. Kerusakan pada pompa Lumpur terutama pada valve, seat, liner, piston, gland packing yang berhubungan langsung dengan lumpur bor /fluida pemboran lainnya.
  7. Udara terperangkap dalam sistem pemompaan.
  8. Membran karet rusak.
Dengan demikian, Driller harus cepat tanggap terhadap setiap terjadi perubahan tekanan pompa lumpur, karena sangat erat kaitannya dengan pencapaian kecepatan pemboran sumur yang optimum. Cara kerja alat ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sebuah membrane karet dipasang pada pipa saluran tekan pompa, sehingga setiap perubahan tekanan pompa akan direkam oleh membrane karet tersebut, kemudian diteruskan oleh fluida non compressible ke Mud Pump Pressure Gauge. Dengan demikian, Mud Pump Pressure Gauge selalu merekam perubahan tekanan pompa lumpur.

Rentang batas kapasitas Mud Pump Pressure Gauge ini bervariasi mulai dari 0 - 3.000 psi sampai 0 – 15.000 psi atau mulai dari 0 – 210 ksc sampai 0 – 1.000 ksc. Bentuk alat ini dapat dilihat pada gambar .
Mud Pump Pressure Gauge

Mud Pump Pressure Gauge
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ini antara lain :

  1. Periksa posisi membran karet pada posisi benar dan berkondisi baik (tidak robek) agar selalu sensitive merekam setiap perubahan tekanan pompa.
  2. Bersihkan membran karet dari endapan partikel padat lumpur bor / fluida pemboran lainnya.
  3. Buang akumulasi udara yang terperangkap di dalam slang / pipa minyak non compressible agar Mud Pump Pressure Gauge selalu sensitif merekam setiap perubahan tekanan pompa.
  4. Lakukan kalibrasi pada Mud Pump Pressure Gauge sesuai dengan tekanan pompa lumpur yang benar.
  5. Gunakan skala rentang batas ukur Mud Pump Pressure Gauge sesuai dengan tekanan pompa yang terjadi.


8. Return Mud Flow Sensor

Fungsi Return Mud Flow Sensor untuk mengukur perubahan aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya keluar dari dalam sumur. Dengan demikian, Driller dapat mengetahui ulah sumur ketika mengebor sumur maupun mencabut / memasukkan rangkaian pipa dari / ke dalam sumur (round trip) sebagai berikut :

a.      Ketika mengebor sumur.
Ø  Tanda-tanda akan terjadi semburan liar sumur (blowout) dapat ditunjukkan dari :
·  Kecepatan aliran lumpur bor meningkat untuk kecepatan pompa yang tetap (parameter bor tetap)
·  Berat jenis lumpur bor menurun.
·  Viskositas lumpur bor (detik Marsh Funnel) meningkat.
·   Volume lumpur bor di dalam mud tank bertambah.

Ø  Tanda-tanda akan terjadi hilang lumpur (mud loss) dapat ditunjukkan dari:
·   Kecepatan aliran lumpur bor menurun atao tidak ada aliran lumpur bor kembali dri dalam sumur untuk kecepatan pompa yang tetap (parameter bor tetap).
·   Volume lumpur bor di dalam mud tank berkurang.

b.      Ketika round trip.

Ø  Jika aliran lumpur bor kembali ke permukaan bertambah naik, walaupun tidak memasukkan rangkaian pipa ke dalam sumur. Hal ini dapat menimbulkan semburan liar.

Ø  Jika aliran lumpur bor tidak kembali ke permukaan, walaupun sedang memasukkan rangkaian pipa ke dalam sumur. Hal ini dapat menimbulkan hilang lumpur.

Cara kerja alat ukur ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Setiap perubahan aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang melalui saluran pipa keluar dari sumur akan menggerakkan lempeng sensor. Perubahan posisi lempeng sensor ini akan diteruskan ke Return Mud Flow Sensor. Dengan denikian, Return Mud Flow Sensor selalu merekam aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang keluar dari dalam sumur. Bentuk dan posisi alat ukur ini dapat dilihat pada gambar .
Return Mud Flow Sensor

Return Mud Flow Sensor

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :

a.  Pasang lempeng sensor pada pipa saluran lumpur bor / fluida pemboran yang keluar dari sumur dengan posisi benar, agar setiap terjadi perubahan aliran lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang melalui pipa saluran tersebut dapat langsung direkam dengan baik.
b. Bersihkan pipa saluran dari endapan-endapan partikel padat lumpur bor dan serbuk bor (cuttings) agar tidak menggangu aliran bor / fluida pemboran lainnya yang melalui pipa saluran tersebut.


9. Mud Pump Totalizer

Fungsi Mud Pump Totalizer untuk mengukur perubahan total volume yang disimpan di mud tank. Dengan demikian, Driller dapat mengetahui gejala kesulitan pemboran yang ditunjukkan dari perubahan jumlah volume lumpur bor yaitu :
a. Jika jumlah volume lumpur bor mendadak bertambah tidak sesuai dengan pembuatan/pertambahan lumpur bor normal, maka hal ini memberikan tanda terjadi pertambahan volume fluida dari dalam sumur (berarti tanda-tanda sumur akan menyembur).
b.   Jika jumlah volume lumpur bor mendadak berkurang tidak sesuai dengan jumlah volume lumpur bor yang dipindahkan, maka hal ini memberikan tanda terjadi pengurangan volume fluida pemboran didalam sumur (berarti terjadi fluida pemboran masuk ke dalam formasi/batuan).

Cara kerja alat ukur ini dapat diuraikan sebagai berikut :
Sensor-sensor berupa pelampung (mud level transducer) yang dipasang pada mud tank, digunakan untuk merekam setiap perubahan permukaan lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang berada di dalam mud tank. Signal-signal perubahan ini dikirimkan ke Mud Pump Totalizer. Dengan demikian, Mud Pump Totalizer selalu mengukur total volume lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang disimpan di dalam mud tank. Bentuk dan posisi penempatan alat ukur ini dapat dilihat pada gambar .


Mud Pump Totalizer

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada alat ukur ini antara lain :
a.       Pasang sensor-sensor pelampung (mud level transducer) pada mud tank dengan posisi yang benar, aga setiap terjadi perubahan permukaan lumpur bor / fluida pemboran lainnya dapat direkam dengan baik.
b.      Sensor-sensor pelampung harus dibersihkan dari kerak-kerak lumpur bor, agar dapat merekam setiap perubahan volume lumpur bor dengan benar.
Lakukan kalibrasi pada Mud Pump Totalizer sesuai dengan volume lumpur bor / fluida pemboran lainnya yang disimpan di dalam mud tank.


Share this

1 Response to "Instrument RIG Pemboran Jilid IV"