Penny Chan |
Layaknya perusahaan-perusahaan minyak dan gas di dunia, di mana para
karyawan yang bekerja di lapangan lepas pantainya kebanyakan pria, Penny
Chan telah muncul sebagai perintis untuk Petroleum Nasional Berhad
(PETRONAS) dengan menjadi Penyedia Pengeboran wanita pertama perusahaan
minyak nasional Malaysia.
Gadis berusia 26 tahun ini membuktikan
upaya Perusahaan untuk memperkuat karyawannya melalui keragaman dan
parsitipasi. Ini tercantum pada Laporan Kesinambungan 2014 Petronas, di
mana menyebutkan bahwa karyawan merupakan aset terbesar dalam usaha
untuk mempertahankan keunggulan persaingan pada bertambahnya iklim
operasi yang kompleks. Di samping itu, Petronas juga menyatakan pada
SR2014 bahwa "kesetaraan, keragaman dan partisipasi merupakan prinsip
wajib untuk mempermudah perkembangan orang-orang kami".
Penny Chan mulai
bergabung dengan Petronas pada bulan Maret 2011, dan saat ini sebagai
wakil Penyelia Pengeboran di proyek NC-3 lepas pantai Sarawak, Malaysia.
Bekerja jauh dari daratan, dia kadang "satu-satunya" wanita di Rig di
antara 150 pria. Tetapi dia telah berhasil sukses, dan pengalaman
telahmembikin dia seorang komunikator dan pemimpin.
Lulusan kelompok perintis program Keinsinyuran Perminyakan di Universiti Teknologi Petronas (UTP) itu menerangkan bahwa karyawan harus berkepribadian, bersemangat dan sopan. Agar efektif bekerja di Rig yang didominasi oleh pria, dia selalu mengesampingkan isu jenis kelamin, hanya fokus pada kekuatan profesional. Sebagai Penyelia Pengeboran, dia harus merencanakan, bekerja dan berkoordinasi dengan suatu kelompok pekerja lepas pantai dan bekerjasama untuk memastikan bahwa operasionalnya bagus. Oleh karena itu, sangat penting baginya agar bisa akrab dan selalu menyambut diskusi-diskusi, dan bekerjasama memecahkan masalah jika ada kendala. Gairah bisa menular, dia tertarik dan antusias dengan kegiatan yang sedang berlangsung setiap saat dan peduli dengan kru di rig. Semangat yang dia lakukan di rig, menyehatkan dan bermanfaat. Dan itu juga akan meningkatkan energi orang-orang di sekitarnya dan dia selalu merasa mendapat dukungan yang berkesinambungan dari kelompoknya. Lagipula, Chan merasa pentingnya untuk sopan dan menghargai dalam berinteraksi dengan stafnya. Dia merasa lebih mudah bekerja di suatu lingkungan kerja yang positif, di mana saling menjaga layaknya sebuah keluarga besar di rig. Kesemuanya ini sungguh akan mengakibatkan aktifitas pengeboran berjalan dengan lebih aman, murah dan cepat. Meskipun dia adalah seorang Penyelia Pengeboran, Chan sering disangka sebagai seorang pengikut latihan oleh orang-orang yang belum pernah bekerja dengannya. Dia bilang kadang-kadang gunjingan di sekitarnya membuatnya tidak nyaman, namun daripada diam dia bicara kegelisahannya kepada teman-teman prianya.
Itu kadang terjadi, tetapi dia ingin bicara secara pribadi dan bilang kepada orang itu bahwa dia kurang nyaman dengan omongan mereka. Orang-orang di sekitarnya menjadi maklum dan baik-baik saja karena dia bicara layaknya seorang teman. Bekerja di sebuah rig modern lepas pantai tidaklah memerlukan aktifitas fisik seperti masa-masa sebelumnya, karena sudah banyak proses yang otomatis. Tantangan fisik yang cukup menakutkan hanyalah naik ke tumupukan selubung, karena semakin lama semakin tinggi. Juga bergantungan dengan tali untuk mengayun dari/ke anjungan. Jika gelombang cukup ganas dan salah perhitungan waktu mengayun, bisa-bisa jatuh ke laut. Dia juga wajib mengikuti pelatihan Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training (BOSIET) untuk memperoleh lisensi bekerja di lepas pantai.
Perpindahannya yang cukup lancar untuk bekerja di rig lepas pantai juga dipermudah dengan partisipasinya pada program "All Rounded Drilling (ARD)" Petronas. Dalam program ini, peserta latihan ditugaskan ke berbagai Rig untuk mengenal dan mereka juga dilengkapi dengan belajar kompetensi tehnik intensif di klas dan latihan-latihan simulator. Dengan mendapatkan pelatihan ARD ini, mereka dibekali dengan ketrampilan yang mumpuni dan ilmu agar bisa bekerja dan menyesuaikan kultur Rig dengan nyaman. Lagi pula, menurut Chan, pindahnya dia dari lingkungan pekerjaan kantor ke rig lepas pantai merupakan tantangan. Seharusnya setelah lulus, dia menjadi seorang petro-physicist dan harus bekerja di kantor saja. Namun, Petronas menawari dia suatu pekerjaan di Departemen Pengeboran sebagai seorang Insinyur Sumur.
Karena itu dia tidak berpikir panjang lagi, terutama setelah dijelaskan tentang lingkup pekerjaan, tantangan, kesempatan dan juga kemungkinan prospek kariernya. Dia telah melakukan pilihan yang tepat, karena dia menyukainya. Petronas adalah perusahaan internasional, jadi dia mempunyai kesempatan untuk bekerja ke luar negeri. Bulan Juni - Oktober tahun 2014 yang lalu dia bekerja di Myanmar waktu ditugaskan sebagai Penyelia Pengeboran malam di sebuah Rig darat Sementara itu, Chan mengamati bahwa bekerja di rig lepas pantai tidaklah begitu berat, terbukti sekarang mulai banyak para wanita yang melakukan pelatihan. Dan sekarangpun Rig-rig lepas pantai yang baru, kamar, KM dan ruang ganti pakaian khusus untuk wanita telah dipisahkan . Setelah menjadi Penyelia Pengeboran wanita pertama perusahaan minyak nasional Malaysia, sekarang Chan bercita-cita ingin menjadi Pemimpin Pengeboran wanita pertama karena dia pengin membantu perusahaannya menjadi lebih efisien.
Tehnologi baru selalu datang, jadi dia selalu berpikir bagaimana caranya agar mereka bisa mengebor lebih aman, murah dan cepat. Dia tidak masalah sebagai Pemimpin Pengeboran dalam waktu yang lama dan itu akan merupakan tantangan baginya. Dia pengin memimpin situasi pengeboran sumur yang kompleks dan menantang, dalam waktu yang bersamaan mengembangkan dan mengajari kelompok baru insinyur-insinyur muda. Tapi dia merasa harus lebih banyak belajar sebelum melakukan tugas itu, karena akan bekerja lebih keras.
Sementara itu, Chan fokus pada pekerjaannya dan terutama mendapatkan penghargaan dari rekan-rekannya, dan dia percaya cara memanfaatkan bakat dan keahliannya untuk membuktikan "harga dirinya" Chan menguraikan, setelah bekerja di Rig, kita akan belajar tentang psikologi Rig. Dari sana kita belajar bagaimana cara bergaul & bicara dengan setiap orang. Pelan-pelan, mereka akan menghormatimu dan kita akan mengetahui kelebihan & kekurangan mereka. Sebagai pelopor, dia bilang bahwa Petronas menjadi suatu pilihan bagi karyawan-karyawan wanita untuk memulai karier mareka, terutama di lingkungan minyak dan gas lepas pantai.
Ini betul-betul akan menginspirasi lebih banyak wanita untuk mencari tantangan dan jalan lebih mudah daripada jaman dahulu. Dengan adanya kesetaraan dan berlimpahnya peluang, juga disediakannya program latihan tersusun oleh Petronas, dia sangat yaqin mereka akan mempunyai tenaga kerja yang beragam dan interaktif. Seharusnya tidak boleh ada lagi penghalang kepada wanita yang berminat untuk bekerja pada industri minyak dan gas yang menantang dan mereka harus selalu dipacu oleh sesuatu yang menarik, dan apa yang mereka inginkan untuk berhasil.
Kesempatan itu terdapat di Petronas, karena tahun lalu PMN telah menganggarkan sekitar US$116juta (MYR500juta) pada manajemen kemampuan dan juga pelatihan kepemimpinan dan pengembangan kompetensi. Itu merupakan jumlah yang cukup signifikan, tetapi Petronas melakukannya sebagai investasi jangka panjang. Selain membuat investasi yang besar dalam membina bakat, Perusahaan juga memerlukan waktu yang lama dalam perencanaan suksesi dan pengembangan karyawannya yang berjumlah 51.000 orang.
Ditekankannya munculnya manajemen kemampuan disebabkan oleh perubahan rentang demografik dalam perusahaan yang 55% karyawannya masih berumur kurang dari 35 tahun. Pada aktifitas internasionalnya, karyawan bukan orang Malaysia sekitar 1/5 dari seluruh tenaga kerja Perusahaan. Tahun lalu 21%, sedikit berubah dari tahun 2012 dan 2013. Pada pembagian jenis kelamin dalam Perusahaan pada tahun 2014, 72% pria sedangkan wanitanya 28% - rasio yang sejajar pada dua tahun sebelumnya. edBT