SPBU Pertamina di Luar Negeri
Pertamina Ekspansi
Bisnis SPBU ke Myanmar, Kamboja, dan Laos
Petugas melakukan pengisian bahan bakar minyak
(BBM) ke sejumlah kendaraan di salah satu SPBU Kawasan Kuningan, Jakarta.
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN
Indonesia -- Setelah sukses
dengan bisnis pelumas di luar negeri, PT Pertamina (Persero) tengah mematangkan
rencana pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sejumlah
negara berkembang di Asia Tenggara. Jika berjalan sesuai rencana, SPBU tersebut
menjadi unit bisnis bahan bakar minyak (BBM) ritel pertama Pertamina di luar
negeri.
Tiga negara yang dibidik perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah tersebut adalah Myanmar, Kamboja, dan Laos. Untuk tahap awal, rencananya Pertamina akan membangun dua sampai tiga unit SPBU di masing-masing negara tujuan investasi itu.
"Saat ini masih dikaji. Targetnya kajian itu bisa rampung dan tahun ini SPBU dibangun," ujar Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina di Jakarta, Jumat (13/3).
Bambang mengungkapkan, dipilihnya Myanmar, Kamboja dan Laos sebagai negara tujuan ekspansi SPBU lantaran pasar penjualan produk bahan bakar minyak (BBM) ritel di tiga negara tersebut masih besar. Disamping itu, mudahnya perizinan juga menjadi salah satu faktor yang dinilai Bambang akan mempermudah perseroan merealisasikan rencana tersebut.
Tiga negara yang dibidik perusahaan minyak dan gas (migas) pelat merah tersebut adalah Myanmar, Kamboja, dan Laos. Untuk tahap awal, rencananya Pertamina akan membangun dua sampai tiga unit SPBU di masing-masing negara tujuan investasi itu.
"Saat ini masih dikaji. Targetnya kajian itu bisa rampung dan tahun ini SPBU dibangun," ujar Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran Pertamina di Jakarta, Jumat (13/3).
Bambang mengungkapkan, dipilihnya Myanmar, Kamboja dan Laos sebagai negara tujuan ekspansi SPBU lantaran pasar penjualan produk bahan bakar minyak (BBM) ritel di tiga negara tersebut masih besar. Disamping itu, mudahnya perizinan juga menjadi salah satu faktor yang dinilai Bambang akan mempermudah perseroan merealisasikan rencana tersebut.
US$ 3 juta per SPBU
"SPBU yang rencananya dibangun belum akan banyak karena sifatnya sekarang baru pengurusan izin dan pembangunan awal hanya untuk branding. Kami akan masuk sendiri disana," tuturnya.
Berdasarkan hitungan Bambang, untuk membangun satu unit SPBU di tiga negara tadi dibutuhkan biaya investasi mencapai US$ 3 juta. Jika perusahaan benar-benar merealisasikan rencananya, itu artinya manajemen Pertamina akan mengeluarkan kocek mencapai US$ 18 juta sampai US$ 27 juta. (gen)
Diemas Kresna Duta
site : CNN Indonesia
0 Comment to "SPBU Pertamina di Luar Negeri "
Post a Comment