PT Pertamina didorong tetap melibatkan Total E&P Indonesia dalam mengelola Blok Mahakam pasca-2017. Sebagai imbalannya, Pertamina bisa minta dilibatkan dalam pengelolan blok migas milik perusahaan Prancis itu di luar negeri.
"Pertamina selalu gagal dalam upaya pencarian minyak di luar negeri seperti di Libya, Irak dan Australia," kata Anggota Komisi VII DPR-RI Dewi Yasin Limpo, di Jakarta, Rabu (18/3).
Menurut Dewi, kerja sama eksplorasi juga dilakukan perusahaan migas internasional. Semisal ExxonMobil menggandeng perusahaan minyak Rusia saat mencari minyak di Siberia.
Sehingga, wajar jika Pertamina tetap menggandeng Total untuk kelola Blok Mahakam. Sebab, Total dinilai sudah memiliki teknologi untuk mengeksplorasi blok migas tersebut.
"Untuk mengoperasikan blok Mahakam, sebaiknya Pertamina bekerja sama dengan operator lama. Inpex tidak perlu diajak karena bukan operator. Yang diperlukan oleh Pertamina adalah kemampuan operator," katanya. "Itu tidak berarti kita meragukan kemampuan Pertamina, tetapi Pertamina perlu mempelajari kultur perusahaan minyak modern."
Dengan menggandeng Total, lanjut Dewi, Pertamina bisa berbagi beban risiko eksplorasi.
"Nasionalisme harus kita dukung, tetapi kita juga harus selalu pandai mengukur diri. Jangan tersinggung jika belum mampu bekerja sendirian. Mari kita dorong agar Pertamina makin maju."
Sejauh ini, pemerintah belum memutuskan nasib Blok Mahakam setelah kontrak Total berakhir 2017. Kendati demikian, pemerintah sudah mengisyarakan bakal memberi Pertamina hak pengelolaan blok, pada 2017, diperkirakan masih menyisakan cadangan minyak sebesar 131 juta barel dan gas terbukti sekitar 2 juta kaki kubik.
Pertamina sendiri meminta hak pengelolaan atau participating interest Blok Mahakam 100 persen. Jika demikian, perusahaan pelat merah itu harus menggelontorkan investasi sekitar USD 25 miliar.
site : merdeka.com
0 Comment to "PT Pertamina Libatkan Total E&P Kelola Blok Mahakam"
Post a Comment