Pertamina Harus Ajukan
Skema Transisi Mahakam Sebelum April
Jakarta, CNN
Indonesia -- Setelah sebelumnya
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK
Migas) meminta PT Pertamina (Persero) dan Total E&P Indonesie menyelesaikan
negosiasi kepemilikan blok Mahakam, kini giliran Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Sudirman Said menghendaki hal yang sama.
Bagi Sudirman saat ini yang paling mendesak adalah Pertamina bisa menyiapkan skema transisi pengelolaan blok Mahakam dari Total dan Inpex Corporation yang akan habis kontraknya pada 2017 mendatang.
"Kami tidak mau transisi berjalan setelah kontrak habis, jadi harus berjalan mulai sekarang. Intinya bagaimana caranya (produksi) jangan sampai anjlok. Kalau anjlok bukan hanya masalahlifting-nya yang turun tapi ada kewajiban yang harus dipenuhi seperti memenuhi kontrak-kontrak pembelian gas,” ujar Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmadja menirukan instruksi pimpinannya tersebut di Jakarta, Kamis petang (13/3).
Widyawan menegaskan, skema transisi harus diputuskan Pertamina sebelum kuartal II 2015 yang dimulai April. Ini dilakukan untuk menyiasati anjloknya produksi yang diyakini akan berdampak pada kontrak-kontrak yang telah dibuat.
Berangkat dari hal tersebut, dia mengingatkan agar perusahaan migas pelat merah tersebut harus secara seksama menyiapkan skema transisi. Disamping itu Widyawan juga berharap Pertamina bisa bekerja sama dengan Total dan Inpex selaku pengelola blok Mahakam di dalam masa transisi.
"Soalnya ada yang buat ekspor, ada juga yang buat domestik seperti Nusantara Regas. Jadi ini (transisi) tidak boleh main-main. Silakan Pertamina melakukan strategi agar transisi mulus," tutur Widyawan.
Di kesempatan berbeda, Sudirman Said menyatakan telah menyerahkan kewenangan pembagianparticipating interest (PI) blok Mahakam pada manajemen Pertamina. Dia pun memberi peringatan tegas kepada sejumlah pihak agar tak mempengaruhi pertimbangan manajemen Pertamina dalam menyusun PI tersebut.
"Biarkan Pertamina yang mengatur. (Tapi) sampai saat ini belum ada pembagian apa-apa," ujar Sudirman di Jakarta, Kamis (13/3).
Bagi Sudirman saat ini yang paling mendesak adalah Pertamina bisa menyiapkan skema transisi pengelolaan blok Mahakam dari Total dan Inpex Corporation yang akan habis kontraknya pada 2017 mendatang.
"Kami tidak mau transisi berjalan setelah kontrak habis, jadi harus berjalan mulai sekarang. Intinya bagaimana caranya (produksi) jangan sampai anjlok. Kalau anjlok bukan hanya masalahlifting-nya yang turun tapi ada kewajiban yang harus dipenuhi seperti memenuhi kontrak-kontrak pembelian gas,” ujar Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmadja menirukan instruksi pimpinannya tersebut di Jakarta, Kamis petang (13/3).
Widyawan menegaskan, skema transisi harus diputuskan Pertamina sebelum kuartal II 2015 yang dimulai April. Ini dilakukan untuk menyiasati anjloknya produksi yang diyakini akan berdampak pada kontrak-kontrak yang telah dibuat.
Berangkat dari hal tersebut, dia mengingatkan agar perusahaan migas pelat merah tersebut harus secara seksama menyiapkan skema transisi. Disamping itu Widyawan juga berharap Pertamina bisa bekerja sama dengan Total dan Inpex selaku pengelola blok Mahakam di dalam masa transisi.
"Soalnya ada yang buat ekspor, ada juga yang buat domestik seperti Nusantara Regas. Jadi ini (transisi) tidak boleh main-main. Silakan Pertamina melakukan strategi agar transisi mulus," tutur Widyawan.
Di kesempatan berbeda, Sudirman Said menyatakan telah menyerahkan kewenangan pembagianparticipating interest (PI) blok Mahakam pada manajemen Pertamina. Dia pun memberi peringatan tegas kepada sejumlah pihak agar tak mempengaruhi pertimbangan manajemen Pertamina dalam menyusun PI tersebut.
"Biarkan Pertamina yang mengatur. (Tapi) sampai saat ini belum ada pembagian apa-apa," ujar Sudirman di Jakarta, Kamis (13/3).
Pernyataan Sudirman ini seolah-olah juga
dilontarkan untuk menjawab beberapa rumor yang mengatakan bahwa pemerintah
telah memutuskan pembagian porsi PI Mahakam. Seperti yang ramai
diberitakan, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengungkapkan pembagian PI
blok Mahakam sudah disusun dengan proposisi: Pertamina 51 persen, Total 30
persen, Pemprov 11,4 persen dan Pemkab Kutai Kertanegara 7,6 persen.
"Saya tidak pernah ketemu Pak Awang. Saya tidak pernah ketemu Yudhistira (rekanan Pemprov)," pungkas Sudirman. (gen)
"Saya tidak pernah ketemu Pak Awang. Saya tidak pernah ketemu Yudhistira (rekanan Pemprov)," pungkas Sudirman. (gen)
Diemas Kresna Duta
Site : CNN Indonesia
0 Comment to "Pertamina Harus Ajukan Skema Transisi Mahakam Sebelum April"
Post a Comment